ANGINDAI.COM – Direktur RSUD Lasinrang, dr. Muhammad Inwan Ahsan, paparkan materi manajemen risiko di Dinas BKPSDM Sulawesi Selatan. Hal itu sebagai salah satu syarat dalam mengikuti latihan kepemimpinan lanjutan.
Materi disampaikan Muhammad Inwan Ahsan tentang identifikasi risiko, analisis risiko, dan strategi mitigasi risiko.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) dalam mengidentifikasi dan mengendalikan risiko operasional di rumah sakit.
Muhammad Inwan Ahsan menekankan pentingnya manajemen risiko yang efektif untuk memastikan keselamatan pasien dan efisiensi operasional rumah sakit.
“Manajemen risiko adalah kunci untuk menjaga kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien. Dengan adanya Bimtek ini, kami berharap seluruh staf dapat lebih memahami dan menerapkan strategi manajemen risiko yang tepat,” ujar Inwan dihadapan para pembimbing dari BKPSDM Sulsel.
Kegiatan itu juga turut didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Pinrang, drg Dyah Puspita Dewi menyampaikan bahwa meskipun manajemen risiko sudah diterapkan, namun masih perlu dimaksimalkan.
“Kegiatan ini melibatkan seluruh peserta dari manajemen dan fungsional rumah sakit dengan harapan terintegrasinya antar ruangan dalam pengendalian risiko,” kata drg Dyah Puspita Dewi.
Sebelumnya RSUD Lasinrang telah melaksanakan focus group discussion (FGD) tentang manajemen resiko dan peluncuran implementasi aksi perubahan “SMART” (Sinergi Manajemen Risiko dan Budaya Antisipatif) yang bertujuan untuk memperkuat budaya antisipatif di lingkungan rumah sakit.
“Dengan adanya program SMART, kami berharap dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan responsif terhadap berbagai risiko yang mungkin terjadi,” tambah dr. Muhammad Inwan Ahsan.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan seluruh staf RSUD Lasinrang dalam mengelola risiko, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan aman bagi masyarakat Kabupaten Pinrang.