BudayaDaerah

Sekda Pinrang Hadiri Kegiatan Maccera Arajang Masyarakat Adat Benteng Sawitto

×

Sekda Pinrang Hadiri Kegiatan Maccera Arajang Masyarakat Adat Benteng Sawitto

Sebarkan artikel ini

ANGINDAI.COM – Sekretaris Daerah Kabupaten Pinrang, A. Tjalo Kerrang hadir dalam kegiatan Maccera’ Arajang yang dilaksanakan oleh masyarakat adat Benteng Sawitto, Senin (11/11/2024).

Sekda Pinrang Andi Calo menjelaskan bahwa acara ini memiliki peranan penting sebagai wadah untuk menjaga keharmonisan dan persatuan dalam masyarakat.

Tradisi Maccera Arajang mengajarkan kita untuk saling menghormati dan memperkuat rasa kebersamaan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sekda Andi Calo menekankan tanggung jawab generasi penerus untuk menjaga dan meneruskan nilai-nilai tradisi ini.

Dia berpesan agar masyarakat khususnya kaum muda memahami arti penting dari Maccera Arajang serta nilai-nilai luhur yang terkandung.

“Menjadi kewajiban kita untuk memperkenalkan dan mendidik generasi mendatang tentang warisan yang telah diturunkan oleh nenek moyang kita,” tambahnya.

Sekda Andi Calo juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Benteng Sawitto dan Pinrang pada umumnya, untuk merasakan kebanggaan dalam melestarikan tradisi ini.

Ia mengingatkan bahwa acara ini bukan hanya seremonial, tetapi juga momen untuk bersyukur atas kekayaan budaya yang dimiliki.

Dengan harapan tradisi ini dapat terus hidup dan berkembang, Sekda Pinrang menegaskan bahwa melestarikan budaya merupakan cara memperkuat jati diri masyarakat Bugis.

“Mari kita bersama menjaga kekayaan budaya ini demi masa depan yang lebih baik dan bermakna,” tutupnya.

Sekda Pinrang turut mengharapkan partisipasi aktif masyarakat untuk memberikan hak suaranya dalam pesta pemilihan kepala daerah yang akan datang, serta tetap menjaga hubungan silaturahmi dan kondisifitas yang ada di Kabupaten Pinrang.

Pada kegiatan tersebut Sekda Pinrang didampingi oleh Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, A. Matjja Moenta, kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini turut dihadiri oleh unsur forkopimda, Camat paleteang, Lurah para unsur adat, tokoh agama, dan masyarakat sekitar.