ANGINDAI.COM – Plh Bupati Pinrang, Andi Tjalo Kerrang melakukan peninjauan langsung terhadap dampak bencana banjir di Desa Kassa, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang, Minggu (28/4/2024).
Pemerintah daerah melalui Dinas Bimacipta Pinrang menurunkan alat berat untuk menangani fasilitas yang rusak akibat banjir.
Banjir yang terjadi Sabtu (27/4) malam di daerah tersebut merusak sejumlah fasilitas umum mulai dari jalan, jembatan hingga satu rumah warga terseret arus sungai, hingga sejumlah rumah terendam banjir.
Plh Bupati, Andi Tjalo mengungkapkan rasa prihatin atas bencana banjir yang terjadi. Ia mengatakan pemerintah daerah telah turun menangani bencana tersebut.
“Dinas terkait telah bergerak cepat untuk menangani bencana ini, kami berupaya semaksimal mungkin dalam penanganan pasca bencana,” kata Andi Tjalo Kerrang di lokasi bencana, Minggu (28/4).
Selain itu, Sekda Pinrang ini juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada dalam menghadapi cuaca ekstrem yang dapat terjadi kapan saja.
“Tentu kita berharap masyarakat tetap waspada, karena cuaca ekstrem, bencana bisa saja datang kapan saja,” ujarnya.
Sebelumnya dikabarkan, Banjir melanda pemukiman warga di Kelurahan Kassa, Desa Watang Kassa, dan Desa Batulappa, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.00 Wita.
Kejadian ini dipicu oleh hujan lebat disertai angin kencang yang menyebabkan Sungai Garungga, Batulappa meluap.
BPBD Kabupaten Pinrang mencatat setidaknya sekitar 82 keluarga atau sekitar 600 jiwa di Kecamatan Batulappa terdampak banjir.
Selain itu satu rumah warga terbawa arus akibat Sungai Garungga, Batulappa meluap.
“Data awal, dampak banjir ini dirasakan oleh 18 keluarga (102 jiwa) di Kelurahan Kassa, 4 keluarga (23 jiwa) di Desa Wt. Kassa, dan 60 keluarga (360 jiwa),” kata Kepala Pelaksana BPBD Pinrang, Dr Rhommy RM Manule, Minggu (28/4) pagi.
Rhommy mengatakan beberapa kerusakan terjadi akibat banjir tersebut, di antaranya rumah salah satu warga yang mengalami kerusakan berat karena terkena luapan sungai, jalan tani yang rusak, pohon yang tumbang, dan tiang listrik yang roboh.
“Satu rumah warga hanyut terseret arus, satu jembatan dan tani hampir putus pohon yang tumbang, dan tiang listrik yang roboh,” jelasnya.