ANGINDAI.COM – Saldo ATM BRI yang berkurang tanpa sepengetahuan nasabah seringkali menimbulkan kebingungan.
Namun, sebenarnya, pengurangan saldo tersebut seringkali disebabkan oleh pemotongan biaya administrasi bulanan yang dikenakan oleh bank.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia dengan 467 kantor cabang di dalam negeri dan 5 kantor cabang di luar negeri memberlakukan biaya administrasi untuk berbagai jenis rekening.
Biaya ini dikenakan untuk jasa-jasa yang memerlukan administrasi khusus, seperti pengelolaan fasilitas tertentu. Besaran biaya administrasi bervariasi tergantung pada jenis rekening yang dimiliki nasabah.
Contoh biaya administrasi bulanan untuk beberapa jenis rekening nasabah BRI adalah sebagai berikut:
– Tabunganku, Tabungan BRI Simple, dan Britama Junio: Gratis biaya administrasi.
– Tabungan BRI Britama dengan saldo di atas Rp 10 juta: Rp 12.000 per bulan.
– Tabungan BRI Britama dengan saldo di bawah Rp 10 juta: Rp 11.000 per bulan.
– Tabungan BRI Simpedes: Rp 5.500 per bulan.
Selain dari pemotongan biaya administrasi bulanan, saldo ATM BRI juga dapat berkurang ketika nasabah melakukan transaksi di ATM.
Berikut adalah perbandingan biaya tarif transaksi di berbagai jenis ATM yang dapat mempengaruhi saldo ATM:
1. ATM Link:
– Cek saldo: Rp 2.500
– Tarik tunai: Rp 5.000
– Transfer: Rp 4.000
2. ATM Bersama:
– Transfer: Rp 7.500
– Penarikan tunai: Rp 8.000
– Cek saldo: Rp 4.000
– Perubahan PIN: Rp 4.000
– Saldo tidak mencukupi: Rp 3.000
3. ATM Prima:
– Transfer: Rp 6.500
– Penarikan tunai: Rp 7.500
– Cek saldo: Rp 4.000
– Saldo tidak mencukupi: Rp 2.500
Jika nasabah mencurigai pengurangan saldo yang tidak wajar, mereka dapat menghubungi call center Bank BRI di nomor 14017/1500017 yang dapat diakses 24 jam. Ini memungkinkan nasabah untuk memeriksa dan mengetahui alasan di balik pengurangan saldo tersebut.
Demikian penjelasan mengenai alasan saldo ATM BRI yang bisa berkurang tanpa sepengetahuan nasabah. Semoga informasi ini bermanfaat bagi semua.