ANGINDAI.COM – Sudirman Bungi bakal calon Bupati Pinrang mulai sibuk “mempercantik diri”. Hal itu dilakukan agar dilirik partai sebagai calon kepala daerah di Kabupaten Pinrang November 2024 mendatang.
Sudirman Bungi menargetkan popularitasnya naik hingga 95 persen dalam kurun waktu tiga bulan.
“Jadi dalam waktu tiga bulan ini saya menargetkan popularitasnya naik hingga 95 persen, elektabilitas 10 sampai 15 persen dalam kurun waktu tiga bulan ini,” kata Sudirman Bungi kepada Media di Exotico Caffe, Kabupaten Pinrang, Jum’at (5/3) malam.
Sudirman Bungi, merupakan birokrat aktif yang memiliki pengalaman dari tingkat lurah hingga sekda. Dengan tagline “Perubahan” ia bertekad untuk membawa perubahan yang positif bagi masyarakat Pinrang.
Meski, sejauh ini belum ada partai yang meliriknya. Namun, secara personal, Sudirman Bungi memiliki kedekatan emosional dengan Ketua DPW NasDem Sulsel, Rusdi Masse Mappasessu (RMS) dan Istrinya Fatmawati Rusdi.
“Selama 10 Pak RMS menjadi Bupati Sidrap, saya sudah membersamainya hingga saat ini,” ungkapnya.
Meskipun memiliki hubungan pribadi dengan RMS dan istrinya, Mantan Sekda Sidrap ini menegaskan dirinya tidak berhak mengklaim didukung oleh partai Nasdem.
“Sejauh ini saya dapat sinyal [maju di Pilkada Pinrang] pribadi Pak RMS dan Ibu Fatmawati, belum secara partai. Karena partai ada mekanismenya untuk menentukan calon 01 atau 02 di Pilkada Pinrang,” jelas Sudirman.
Namun, sejauh ini Sudirman Bungi tetap berikhtiar dirinya untuk perubahan Pinrang 2024 mendatang. Ia terus melakukan silaturahmi dengan sejumlah tokoh dan pemangku kepentingan di Pinrang.
Sebagai seorang birokrat yang memiliki kompetensi dan pengalaman yang luas, Sudirman yakin bahwa dirinya memiliki potensi untuk memimpin Pinrang ke arah yang lebih maju.
Dengan latar belakang pendidikan yang terjamin dan pengalaman kerja yang solid, Sudirman berencana untuk fokus pada pembenahan sistem BPJS agar bisa memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat.
Selain itu, Sudirman juga menyoroti pentingnya pengembangan infrastruktur dan ekonomi di Pinrang.
Ia berpikir bahwa ketergantungan terhadap APBD harus diimbangi dengan membangun jejaring kerjasama dengan tingkat propinsi dan pusat guna memastikan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
“Dengan membangun jejaring yang solid kita pasti bisa,” pungkasnya.
