ANGINDAI.COM – Jamaah Masjid Agung Al Munawwir Kabupaten Pinrang resah saat air hujan menetes di atas mimbar dan saf tempat posisi Imam memimpin shalat.
Rembesan air juga terlihat pada dinding sisi kiri dan kanan di atas mimbar saat proses shalat Ashar berjamaah.
Dampak dari kebocoran ini menyebabkan posisi berjamaah terpaksa dimundurkan satu saf ke belakang.
Hal ini membuat Imam memimpin shalat dari saf pertama dan jamaah saf pertama ke baris kedua. Ember pun dipasang di atas Minar ceramah untuk menghindari genangan air di lantai mimbar.
Kejadian ini memicu beragam komentar dari para jamaah setelah shalat. Mereka heran dengan kebocoran air hujan karena atap dan plafon masjid baru saja diperbaiki dan diganti dengan anggaran miliaran rupiah pada akhir Desember 2023.
Proyek rehabilitasi masjid itu yakni perbaikan atap dan penggantian plafon Masjid Agung Al Munawwir selesai di akhir Desember 2023 dengan anggaran sekitar Rp 2 Miliar yang dikeluarkan oleh Pemkab Pinrang melalui Bagian Umum Setda Pinrang.
Kebocoran yang terjadi setelah perbaikan ini menimbulkan pertanyaan dan kritik dari masyarakat terhadap kualitas pengerjaan proyek tersebut.
Salah satu jamaah enggan disebutkan namanya menyatakan kekecewaan, “Pengerjaan baru selesai akhir Desember 2023 lalu dengan anggaran miliaran rupiah,” ungkapnya, Senin (1/4/2024).
Pihak lain juga menyampaikan keprihatinannya, menekankan bahwa ini harus menjadi perhatian dari Pemerintah Daerah dan pihak kontraktor pelaksana proyek.
