ANGINDAI.COM – Pemerintah akan mengimpor sebanyak 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah.
Keputusan ini diambil sebagai langkah untuk menjaga ketersediaan beras di dalam negeri. Meskipun melakukan impor beras, pemerintah tetap memberikan prioritas pada produksi beras dalam negeri.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan panen raya padi pada bulan Maret – April 2024 guna mendukung ketersediaan stok beras.
“Penyerapan beras dari petani akan menjadi prioritas utama,” kata Arief.
Arief juga menyatakan optimis mengenai harga gabah yang sedang mengalami koreksi menjadi Rp6.700 per kilogram.
“Hal ini diharapkan akan berdampak pada penurunan harga beras, asalkan produksi sesuai dengan perencanaan,” jelasnya.
Selain itu, pemerintah diyakini mampu memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat menjelang Lebaran, termasuk melalui program bantuan bagi keluarga penerima manfaat (KPM).
“Stok beras di Bulog akan terus dipantau dan dijaga agar tetap stabil, dengan target mencapai 1,2 juta ton hingga Juni 2024,” ujarnya.