ANGINDAI.COM – Satpol PP Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), tidak akan melakukan pengamanan Ramadan untuk tahun 2024.
Hal ini disebabkan oleh ketiadaan anggaran operasional yang tidak diberikan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
“Andi Akbar, Kasat Pol PP Bone, mengatakan bahwa terkait dengan pelaksanaan PAM Ramadan tahun 2024, secara umum seluruh anggota Satpol PP siap untuk melaksanakan pengamanan Ramadan dengan TNI/Polri. Namun, jika anggaran tidak tersedia, maka operasi tidak akan dilaksanakan,” kata Andi Akbar, dikutip Minggu (10/3).
Andi Akbar menjelaskan bahwa pengamanan Ramadan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun bersama dengan TNI/Polri. Satpol PP Bone telah mengajukan permintaan anggaran untuk kegiatan tersebut, namun belum mendapatkan respons dari Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).
“Kami telah menyampaikan permintaan anggaran kepada BKAD dan TAPD. Namun hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai dukungan anggaran yang akan diberikan,” ujarnya.
Menurut Andi Akbar, BKAD Bone tampaknya akan memangkas anggaran yang telah diajukan. Padahal, kegiatan rutin Satpol PP seperti pengamanan tahun baru, pengamanan Ramadan, Hari Jadi Bone, dan peringatan 17 Agustus tidak dapat ditunda.
“Kami meminta anggaran, namun BKAD mengatakan bahwa anggaran tersebut mungkin akan dialihkan. Anggaran kami sendiri sudah tidak mencukupi. Semua kegiatan rutin seperti itu selalu termasuk dalam rencana kerja namun tidak pernah mendapatkan alokasi anggaran,” tambahnya.
Dia juga menjelaskan bahwa usulan anggaran untuk pengamanan Ramadan sebesar Rp 100 juta. Satpol PP memastikan tidak akan melaksanakan pengamanan jika anggaran tersebut tidak disediakan.
“Tiap tahun, anggaran untuk pengamanan Ramadan sebesar Rp 100 juta, dan Pak Sekda (Ketua TAPD) telah menerima usulan tersebut. Jika anggaran tidak jelas, maka pengamanan tidak akan dilakukan. Oleh karena itu, kami meminta kejelasan mengenai anggaran sebelum kami berkoordinasi dengan Polres Bone dan Kodim,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Bone, Andi Islamuddin, menegaskan bahwa pengamanan Ramadan tetap akan dilakukan karena kegiatan tersebut sangat bermanfaat.
“Posko pengamanan Ramadan akan tetap ada. Intinya, segala sesuatu yang telah kita lakukan dan dianggap baik harus tetap dilaksanakan,” tegasnya.