Angindai.com – Sejumlah saham memiliki potensi cuan setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate pada level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Rabu (21/2/2024).
Seorang analis telah memberikan beberapa rekomendasi saham pilihan yang layak untuk diperhatikan setelah hasil RDG BI ini.
Kepala Riset Ekuitas Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, menyatakan bahwa hasil RDG BI tidak terlalu berdampak signifikan pada pasar saat ini karena pasar telah memperkirakan BI akan menahan suku bunga pada level 6%.
“Jika BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga, baru akan berdampak positif pada pasar,” ujar Sukarno dikutip pada Kamis (21/2).
Sukarno juga menyoroti sentimen yang bisa mempengaruhi pasar akhir bulan Februari, termasuk rilis data Current Account kuartal IV/2023 dan sentimen dari hasil pemilu.
Dia merekomendasikan beberapa saham dengan kinerja baik, valuasi terjangkau, dan tren harga yang naik, seperti BDMN, BNGA, NISP, ADMF, ERAA, PGAS, dan GJTL.
Selain itu, Kepala Informasi Investasi Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Martha Christina, mengungkapkan bahwa mayoritas konsensus sebelumnya sudah memprediksi bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuan pada 6% dalam RDG BI kali ini.
Dia menekankan bahwa selain dari RDG BI dan hasil Pemilu 2024, kinerja perusahaan tahun 2023 dan sentimen seputar suku bunga The Fed juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG.
Secara keseluruhan, sektor perbankan terus menarik perhatian, dan Mirae Sekuritas merekomendasikan saham BMRI dan BBRI.
Dengan suku bunga tetap pada 6%, sektor perbankan masih menjadi fokus utama. Investor asing cenderung membeli saham dengan net buy Rp79,24 miliar pada Rabu (21/2/2024). IHSG berakhir dengan koreksi 0,05% menjadi 7.349,02.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, telah menjelaskan alasan Dewan Gubernur BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI di level 6% pada Februari 2024. Suku bunga Deposit Facility dan suku bunga Lending Facility juga tetap stabil.