Angindai.com – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap pesta demokrasi lima tahunan sekali ini.
Ia bahkan menyatakan bahwa Pilpres 2024 menjadi pesta demokrasi paling buruk dalam sejarah Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Din saat menggelar konferensi pers bersama para tokoh bangsa untuk perubahan demi kemajuan bangsa di Jakarta Selatan, Kamis (1/2), seperti dikutip dari InewsTV.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK), para aktivis, dan tokoh organisasi keagamaan.
“Dengan perasaan sedalam-dalamnya, saya melihat proses Pemilu atau Pilpres 2024 sebagai yang paling buruk dalam sejarah Indonesia, dengan hilangnya etika politik berdasarkan Pancasila dan kepemimpinan nasional terjerembab ke titik nadir kenegarawanan,” ucapnya.
Menurutnya, catatan kelam Pilpres tersebut ditandai oleh adanya keberpihakan presiden untuk memenangkan salah satu pasangan tertentu.
“Hal ini ditandai dengan keterlibatan dan keberpihakan presiden serta jajaran pemerintah yang terlalu dalam dan demonstratif demi memenangkan partai atau pasangan capres dan cawapres tertentu,” kata Din Syamsuddin.
Meskipun demikian, ia meminta masyarakat untuk ikut mengawasi jalannya Pilpres 2024 agar berlangsung secara jujur dan adil. Hal tersebut dilakukan demi menjaga agar demokrasi di Indonesia terus berjalan dengan baik.
“Kami menyerukan kepada seluruh warga bangsa untuk mencegah terjadinya hal demikian, sehingga harus menghalangi segala bentuk kecurangan, dan tidak memilih partai atau pasangan capres-cawapres yang didukung oleh rezim yang berkuasa,” tutupnya.