NasionalNews

Waspada! Gelombang Tinggi hingga 6 Meter di Wilayah Indonesia

×

Waspada! Gelombang Tinggi hingga 6 Meter di Wilayah Indonesia

Sebarkan artikel ini
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi Laut Sulawesi - Papua
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG merilis kondisi laut di beberapa area perairan Indonesia dengan ketinggian dua hingga 4 meter (Foto: Ilustrasi)

Angindai.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG merilis kondisi laut di beberapa area perairan Indonesia pada Sabtu, 27 Januari 2024 07.00 WIB – Minggu, 28 Januari 2024 07.00 WIB.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara ke timur dengan kecepatan angin berkisar antara 6 hingga 30 knot. 

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, pola angin umumnya bergerak dari barat ke utara dengan kecepatan angin yang sama.

Secara umum, kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Manokwari, Laut Natuna Utara, dan Laut Arafuru.

Berikut adalah kondisi laut di beberapa area perairan:

1. Area Perairan Dengan Gelombang Sedang (1.25 – 2.50 m):

– Selat Malaka bagian utara

– Perairan Utara Sabang

– Perairan Barat Aceh

– Perairan Barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai

– Perairan Pulau Enggano

– Perairan Bengkulu hingga barat Lampung

– Samudra Hindia barat Aceh hingga Bengkulu

– Teluk Lampung bagian selatan

– Selat Sunda bagian barat dan selatan

– Perairan Selatan Banten

– Selat Bali – Badung – Lombok – Alas – Sape bagian selatan

– Selat Sumba bagian barat

– Laut Sawu

– Selat Ombai

– Selat Wetar

– Perairan Kupang – Pulau Rote

– Samudra Hindia selatan NTT

– Perairan Kepulauan Bintan hingga Kepulauan Lingga

– Perairan Utara Pulau Bangka hingga Pulau Belitung

– Laut Natuna

– Perairan Kepulauan Karimata

– Selat Karimata

– Laut Jawa bagian barat dan tengah

– Perairan Indramayu hingga Kendal

– Perairan Kepulauan Karimun Jawa

– Perairan Utara Flores

– Laut Flores

– Perairan Selatan Wakatobi

– Perairan Utara Banggai hingga Kepulauan Sula

– Laut Seram

– Perairan Pulau Buru hingga Ambon

– Laut Banda

– Perairan Kepulauan Leti hingga Kepulauan Tanimbar

– Perairan Amamapare – Agats bagian barat

– Perairan Kaimana hingga Fak-Fak

– Perairan Sorong bagian selatan

– Perairan Raja Ampat – Sorong

– Selat Makassar

– Perairan Samarinda – Bontang

– Perairan Kalimantan Utara

– Laut Sulawesi

– Perairan Selatan Sulawesi Utara

– Laut Maluku bagian selatan

– Perairan Barat Halmahera 

– Perairan Utara Biak hingga Jayapura

2. Area Perairan Dengan Gelombang Tinggi (2.50 – 4.0 m):

– Samudra Hindia barat Lampung

– Perairan Selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur                 

– Samudra Hindia selatan Banten hingga NTB

– Perairan Utara Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna

– Perairan Selatan Kepulauan Natuna – Pulau Midai

– Perairan Kepulauan Subi – Serasan                                                         

– Perairan Utara Sambas

– Laut Arafuru

– Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Sitaro

– Perairan Bitung – Likupang

– Laut Maluku bagian utara

– Perairan Utara dan Timur Halmahera

– Laut Halmahera

– Perairan Utara Papua Barat hingga Barat Biak

– Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua

3. Area Perairan Dengan Gelombang Sangat Tinggi (4.0 – 6.0 m):

– Laut Natuna Utara 

– Perairan Kepulauan Talaud 

– Samudra Pasifik utara Halmahera                          

BMKG berharap masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap waspada.

Perlu diperhatikan bahwa kondisi ini dapat membahayakan keselamatan pelayaran, terutama bagi perahu nelayan (kecepatan angin di atas 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin di atas 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal feri (kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), serta kapal besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

“Mari kita semua tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi kondisi laut yang ekstrem ini,” tulisnya, Sabtu (27/1).