Politik

10 Parpol Terancam Tidak Lolos ke Senayan, ini Surveinya

×

10 Parpol Terancam Tidak Lolos ke Senayan, ini Surveinya

Sebarkan artikel ini
Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. Foto IST

ANGINDAI.COM – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru yang menunjukkan bahwa 10 partai politik berisiko tidak lolos ambang batas parlemen 4 persen pada Pemilu 2024.

Survei ini dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia mulai tanggal 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024. Jumlah responden total sebanyak 4.560 dengan sampel basis sebanyak 1.200.

Salah satu partai yang disebut berpotensi gagal masuk ke DPR adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan elektabilitas sebesar 2,8 persen. Di bawah PPP, terdapat Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan sejak 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024. Total responden 4.560 dengan sampel basis 1.200.

Hal itu menyusul bakal gagalnya masuk ke DPR atau gedung senayan. Salah satunya disebutkan yakni partai lama yakni PPP dengan elektabilitas 2,8 persen.

Kemudian di bawahnya ada PSI dengan 1,4 persen. Capaian ini lebih rendah dari survei pada bulan lalu, PSI saat itu memperoleh 2,4 persen.

Adapun partai berikutnya antara lain Perindo (0,9 persen), Partai Ummat (0,4 persen), Partai Hanura (0,4 persen), PBB (0,1 persen), Partai Gelora (0,3 persen), Partai Buruh (0,1 persen), Partai Garuda (0 persen), dan PKN (0 persen).

Sementara itu, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan elektabilitas 20 persen.

Namun, capaian itu masih bisa disalip oleh Partai Gerindra. Sebab, capaian elektabilitas PDIP dan Gerindra tidak terpaut jauh. Elektabilitas Gerindra yakni 18 persen.

“Elektabilitas Gerindra lebih tinggi dari PDIP dalam beberapa hasil survei lembaga lain. Terutama, jika survei itu dilakukan lewat telepon,”ungkap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam siaran persnya.

“Survei telepon itu mengecualikan 17 persen warga yang tidak punya HP. Umumnya yang tidak punya hp agak bias ke PDIP,” jelasnya.

Ditambahkan, bahwa kalau survei telepon merugikan PDIP. Kalau pakai survei tatap muka PDIP masih sedikit di atas Gerindra. Menurut Burhanuddin, tren elektabilitas PDIP memang cenderung mengalami penurunan.

Sebaliknya, Gerindra justru merangkak naik. Dia berpendapat hal itu dapat mempengaruhi pertarungan kedua partai itu di Pilpres 2024.

Menurutnya, PDIP harus berhati-hati karena bisa jadi PDIP kalah jika elektabilitas partai terus turun.

“Tren tetap turun untuk PDIP tetapi selisihnya dengan Gerindra dalam margin of error,” ujarnya.

“Jadi ini sekaligus alarm untuk PDIP perjuangan karena keinginan untuk mencapai hattrick kemenangan di 2024 itu terancam oleh kehadiran Gerindra yang performanya meningkat,”pungkasnya.

Adapun sisanya adalah tambahan. Dengan metodologi dengan wawancara tatap muka dan tidak langsung. Margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Lain halnya survei terbaru Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan PPP ada di posisi kesembilan dan diprediksi tidak lolos parlemen dengan elektabilitas sebesar 3,5 persen.

Kemudian disusul Perindo 1,5 persen, dan PSI 1,3 persen. Di bawah mereka ada enam partai lain yang angkanya di bawah 1 persen, seperti PBB, Partai Gelora, Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Ummat, hingga Partai Buruh. Untuk elektabilitas PDIP berada di posisi puncak dengan 16,4 persen.

Hal itu menunjukkan unggul dari Gerindra di posisi kedua dengan 14,6 persen. Di posisi ketiga ada Golkar dengan 11,9 persen. Survei CSIS dilakukan dengan metode wawancara tatap muka pada 13-18 Desember 2023.

Survei ini menggunakan 1.300 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei kurang lebih 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei serupa juga dilakukan Litbang Kompas pada Desember 2023.

temuan survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) mengklaim elektabilitas Gerindra mencapai 20,5 persen, di posisi kedua PDI Perjuangan sebesar 17,8 persen.

Sementara itu perubahan terjadi pada jajaran papan tengah, dimana PSI berpeluang besar lolos ke Senayan.

Elektabilitas partai yang kini digawangi putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, itu tercatat menembus 4,5 persen, atau telah melewati ambang batas.

PSI telah menjadi peserta Pemilu 2014 lalu, tetapi gagal mengirimkan wakil rakyat ke DPR. Syarat ambang batas sebesar 4 persen membuat banyak partai tidak berhasil melenggang ke Senayan, atau terdepak dari Senayan.

“Gerindra berhasil meraih keunggulan atas PDI Perjuangan dan berpeluang memenangkan Pemilu 2024, selain itu ada pendatang baru di Senayan yaitu PSI yang meraih elektabilitas 4,5 persen,” kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P di Jakarta seperti dikutip RM.online pada Senin (8/1) lalu.

Sedangkan, untuk survei Litbang Kompas memprediksi ada sembilan partai politik tidak lolos ke DPR. Di survei Litbang Kompas, PSI meraih 2,6 persen, sedangkan PPP 2,4 persen.

Tujuh partai lain yang tak lolos ke DPR adalah Partai Perindo, Partai Buruh, PBB, Partai Ummat, Partai Garuda, Partai Gelora, dan Partai Hanura.

Dimana masih terdapat 17,3 persen responden yang belum memutuskan pilihan. Litbang Kompas menggelar jajak pendapat ini pada 29 November hingga 4 Desember 2023.